Minggu, 07 Juni 2009

CERPEN I



"DUA KENYATAAN"



Kinanti wanita berparas ayu itu mengulas senyum sambil menggumam " justru inilah yang selalu membuat aku kurang bahagia, aku merasa hari-hariku mengalir dalam kebekuan, tak ada irisan emosi yang mebuat jiwa tercubit, beda dengan kamu mas...!!! " Seandainya saja dengan mas pasti diskusi akan lebih seru, pengetahuanmu yang luas akan "mencacah-cacah" aku pastinya. Kinanti pun mengulas senyum kembali, diakuinya betapa sering ia "menghadirkan" si Mas didalam rumah, tanpa sepengetahuan siapa pun Di"kenyataan" yang lain.
Gelembung kenangan berbuihan dalam benak Kinanti, kadang dia teringat dengan sapaan hangatnya, andai saja waktu dapat kuputar kembali sepertinya waktu itu tak akan kurelakan untuk beranjak pergi, biarkan Kinanti menikmati saat-saat indahnya, tapi inilah kenyataan yang harus dihadapi, mungkinkah Kinanti hidup dalam 2 cinta ? di dua "Realita" yang terpisah, meski kadang berhimpitan. "Realita" nyata yang tidak nyata, walaupun begitu Kinanti harus tetap berusaha untuk berpihak pada kenyataan yang ada, tetapi dia juga tidak ingin menutup book of love "buku cinta" yang pernah mewarnai hatinya dan ia bahagia.

//Adakah cinta seperti permata
Tanpa karat ... tanpa cacat...
Murni bagai emas ,sempurna bagai intan
Yang tak pernah pudar meski waktu telah usang
Tersimpanlah sekeping CINTA dihatinya
Membibit sepi, mengurai sunyi.Rindu merasa dalam diri ,
rindu meraja dalam hati tapi penantian tak pernah berhenti
//

sumber inspirasi : "Majalah Intisari
Edisi Juni 2009"

Tidak ada komentar: