Aku yang notabene suka gurauan cerdas merasa kehilangan dirimu wahai saudaraku
Entah kapan kita bisa sua kembali walau hanya sebatas maya, tapi keberadaanmu membawa warna pelangi dijagat mayaku.
Saudaraku apakah kehidupan sedang tidak berpihak kepadamu, aku tak mau mevonis seperti itu, karena aku sendiri tak tahu bagaimana kamu memandang kondisimu untuk sekarang ini. Atau mungkin Allah SWT mempunyai rencana lain tentang nasib dan takdirmu.
Siapa yang mau menghadapi hal seperti ini apalagi untuk seorang Imam dikeluarga ya kan ?
Seandainya saja kita memilih nasib seperti apa yang kita mau, tentu yang terbaik dari yang terbaik jalan yang akan kita pilih, dan mungkin kau belum sempat pada waktunya menemui jalan yang kau pilihkan, hanya kesabaran dan ketawakalan saja, Allah SWT sedang menguji kesabaran dan ketabahanmu dan keluargamu.
Saudaraku ada kerinduan menyeruak dari dasar hati yang paling dalam, rindu gurauan dan canda cerdasmu, rindu kesahajaanmu, rindu cara kamu mendebat aku, rindu karya tulismu,puisimu, dan caramu mengkritisi tulisan temanmu.
"kapan lagi kita kan bercanda
kapan lagi bermanja
Tiada hari seindah dahulu lagi
Tiada-tiada kau lagi "
Saudaraku .....
selepas kau menghilang bintangpun turut redup kapan kau kembali ke kancah dunia maya ? aku tidak sempat menanyakan itu, entah-entah .....kapan kita jumpa lagi,.... dan apakah kaupun masih ingat akan jati diri aku ??? hanya Tuhan yang tahu apa yang ada didalam dasar hatimu saudarakau.
Disini aku senantiasa berharap aku masih dapat menyapamu wahai saudaraku.
Dan kaupun masih mengingat aku sebagai pribadi yang konyol, manja, suka maksa, pencemburu dsb.
Saudaraku tulisan ini kubuat semata-mata karena aku rindu keberadaanmu di dunia maya, semoga kau masih mau membaca dan tergugah kembali walau hanya sesekali.
Yang penting karyamu tetap hidup.
Salam.......
